" People do hate me huh...What did I do sampai Era langsung taknak bercakap dengan saya.Zeen pun pandang lain macam , " pandangan di alihkan ke wajah Aizan.
Ini bukan pasal dia terlalu bodoh nak mentafsir tindakan dua ekor budak tu tapi ianya lebih habit Mai yang suka bertanya tentang perkara yang dia tahu.
" Biarkan diaorang.There's nothing wrong with you pun. Like you said dulu, You 're just being you. No hal lah ," balas Aizan dengan senyuman yang nak dikata ikhlas pun macam menyindir je.
" Luku kepala baru tau ! "
" Derhaka neraka jawabnya ! ,"Bulat mata Aizan memandang Mai. Mai sekadar ketawa- ketawa melihat reaksi Aizan yang nampak geram dengan tindakan spontannya.
" Amboi , " segera Mai bangun sambil mencekak pinggang.Aizan membentuk muka.
" I just dont know, " ungkap Mai dengan keluhan.Aizan segera bangun dan memeluk bahu Mai.
" Mai Mai..Biarkan dua ekor grasshopper tu. Anything happen,I still love You.No worries. Nanti habis sekolah ikut abang balik ye, " Aizan bergurau,cuba cheering Mai up.
Hahaha..Its so funny thats I forgot to laugh ! Bukk, sedapnya perut Aizan ditumbuk Mai.
" You do that again, be ready to be killed. Who do you think you are la. Tu ada kekasih hati sehidup semati abang kat sana , "
Mai menjulingkan mata, menendang kaki Aizan dan terus berlari meninggalkan Aizan sendirian.
I'll do if you are willing me to do what you want Mai. You nak suruh I convert, nak suruh I kahwin dengan you nanti pun I sanggup.Well,its not because im fall in love with her, its just the feeling. Selalu terasa yang there's something yang Mai nak share tapi she selalu tahan dirinya dari nak cerita. what is it Mai?
Mai termengah-mengah . Peluh yang mengalir diseka dengan hujung tangannya. Laju degupan jantungnya, begitu juga dengan otaknya yang sedang ligat berfikir,mentafsir dan menilai.
Im sorry Aizan. Its just to hard for me just to rant that easy. Im thankful you're always be there for me. Somehow, I am glad yang somebody can see me through.
Ya Allah , sesungguhnya
.................................................
Serentak Akalili tersentak. Dimana ayat seterusnya , kalut dia menyelak muka surat seterusnya namun terlihat hanya helaian kertas yang kosong.
Ya Allah. Betapa dia ingin mengetahui apa sebenarnya yang dihadapi oleh Mai. Seolahnya apa yang dirasakan oleh Mai itu sama seperti apa yang dirasakan dan apa yang dilalui. Mungkin this Mai is lost her family yang she adore so much. So do I.
I dont tknow. The writer is the only one yang know. Ye lah, she the one yang create those character.
Keluhan dilepas perlahan seraya menutup buku yang tidak diketahui siapa pemiliknya. Dipandang Kalender yang terletak di tepi meja.
" Mac 31, "
So, this is the end of story ? I mean, this is boring.